1. Kerajaan Sriwijaya
A. Sumber Sejarah
A. Sumber Sejarah
- Prasasti yang ditemukan didalam negeri, prasasti Kedukan Bukit (688), Kota Kapur (686), Karang Berahi (686), Talang Tuo, Telaga Batu, Palas Pasemah.
- Prasasti Luar negeri : Prasasti Ligor, Prasasti Nalanda
- Brita dari Cina , Catatan Itsing (Cina), dan Raihan al Buruni (Persia)
Dari sumber sejarah tersebut dapat disimpulkan :
- Kerajaan Sriwijaya pernah berpusat di Minangkabau (Riau daratan) kemudian pindah ke Jambi dan Palembang
- Raja-raja yang memerintah : Dapunta Hyang sebagai pendiri,
Balaputra Dewa ( dari dinasti Syailendra –Jawa
Tengah ) Kerajaan
mencapai kejayaan. Dan Sanggrama Wijayatunggawarman
a. Faktor pendukung Sriwijaya menjadi kerajaan besar
1) Letaknya strategis, dijalur perdagangan antara India-Cina
2) Runtuhnya kerajaan Funan
3) Majunya aktifitas pelayaran dan perdagangan
4) Memiliki armada / angkatan laut yang kuat
5) Melayani distribusi keberbagai wilayah Nusantara
C. Kehancuran Sriwijaya disebabkan oleh serangan kerajaan Chola Mandala (India) terhadap
raja Sanggrama Wijaya tahun 1017 dan 1025. dan berdirinya kerajaan Majapahit.
D. Peninggalan Budaya, seperti : Prasasti berbahasa Melayu Kuno, Arca Budha di Bukit Siguntang
Palembang , candi Muara Takus di Riau
mencapai kejayaan. Dan Sanggrama Wijayatunggawarman
a. Faktor pendukung Sriwijaya menjadi kerajaan besar
1) Letaknya strategis, dijalur perdagangan antara India-Cina
2) Runtuhnya kerajaan Funan
3) Majunya aktifitas pelayaran dan perdagangan
4) Memiliki armada / angkatan laut yang kuat
5) Melayani distribusi keberbagai wilayah Nusantara
C. Kehancuran Sriwijaya disebabkan oleh serangan kerajaan Chola Mandala (India) terhadap
raja Sanggrama Wijaya tahun 1017 dan 1025. dan berdirinya kerajaan Majapahit.
D. Peninggalan Budaya, seperti : Prasasti berbahasa Melayu Kuno, Arca Budha di Bukit Siguntang
Palembang , candi Muara Takus di Riau
A. Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
Perkembangan kerajaan Sriwijaya - Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan yang
sudah berdiri pada abad ke-7, kerajaan Sriwijaya memiliki kekuasaan daerah yang
sangat besar. Walaupun kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang sangat
besar di nusantara, ternyata tidak banyak bukti fisik dan otentik yang
menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Sriwijaya ini. Padahal seperti
dijelaskan sebelumnya, kerajaan sriwijaya selain memiliki daerah kekuasaan,
kerajaan Sriwijaya ini juga menjadi pusat perdagangan (ekonomi).
Kerajaan Sriwijaya juga merupakan kerajaan yang cukup sering melakukan pemindahan pusat pemerintahan atau ibu kota, Sehingga dengan begitu muncul beberapa pendapat tentang pusat pemerintahan kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya juga merupakan kerajaan yang cukup banyak menaklukan daerah, sehingga hal ini yang membuat banyaknya daerah taklukan / kekuasaan kerajaan Sriwijaya.
Perkembangan dan Ekspansi Kerajaan Sriwijaya
Pada perkembangan
kerajaan Sriwijaya, kerajaan Sriwijaya melakukan ekspansi ke daerah tanah
Jawa dan juga Semenanjung Malaya. Daerah semenanjung Malaya secara umum masuk
ke daerah Sumatera, masuk juga Negara Malaysia bagian Barat dan Singapura, lalu
masuk juga sebagian daerah Nyanmar dan Thailand. Sehingga dengan ekspansi
kerajaan Sriwijaya ke daerah Jawa dan semenanjung Malaya, menjadikan
kerajaan Sriwijaya dapat mengendalikan pusat perdagangan yang utama di Asia
Tenggara.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli sejarah, ditemukan beberapa reruntuhan candi-candi di daerah Negara Thailand dan Negara Kamboja. Pada abad yang ke-7 M, disana disebutkan bahwa pelabuhan Champa yang lokasinya berada di sebelah timur Indochina, sedikit demi sedikit mulai mengalihkan pedagang-pedagang yang bekerja sama (berdagang) dengan pihak kerajaan Sriwijaya. Sehingga hal ini dianggap dapat menjadi ancaman untuk perekonomian kerajaan Sriwijaya.
Sehingga untuk mengatasi hal ini, Raja Dharmasetu mulai melancarkan berbagai serangan di daerah (dekat pantai) di kota-kota Indochina. Di awal abad ke-8, Kota Indrapura yang berada di tepi sungai Mekong berhasil dikusai oleh kerajaan Sriwijaya, sehingga kota Indrapura berada dibawah pengaruh dan kendali dari kerajaan Sriwijaya. Sehingga dengan penaklukan ini, perkembangan kekuasaan kerajaan Sriwijaya semakin besar.
Sebagai tambahan, daerah Indochina mencangkup Negara Kamboja, Laos, serta Vietnam, yang semuanya merupakan Negara-negara dari Asia Tenggara (ASEAN). Setelah berhasil menguasai Kota Indrapura, kerajaan Sriwijaya terus menguasai daerah-daerah (yang dahulunya merupakan) Negara Kamboja. Dengan berbagai serangan yang dilakukan oleh pihak kerajaan Sriwijaya, membuat raja Khmer Jayawarman II, yang merupakan pendiri dari kerajaan Khmer, memutuskan hubungan dengan pihak kerajaan Sriwijaya pada Abad yang sama (Abad ke-8).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli sejarah, ditemukan beberapa reruntuhan candi-candi di daerah Negara Thailand dan Negara Kamboja. Pada abad yang ke-7 M, disana disebutkan bahwa pelabuhan Champa yang lokasinya berada di sebelah timur Indochina, sedikit demi sedikit mulai mengalihkan pedagang-pedagang yang bekerja sama (berdagang) dengan pihak kerajaan Sriwijaya. Sehingga hal ini dianggap dapat menjadi ancaman untuk perekonomian kerajaan Sriwijaya.
Sehingga untuk mengatasi hal ini, Raja Dharmasetu mulai melancarkan berbagai serangan di daerah (dekat pantai) di kota-kota Indochina. Di awal abad ke-8, Kota Indrapura yang berada di tepi sungai Mekong berhasil dikusai oleh kerajaan Sriwijaya, sehingga kota Indrapura berada dibawah pengaruh dan kendali dari kerajaan Sriwijaya. Sehingga dengan penaklukan ini, perkembangan kekuasaan kerajaan Sriwijaya semakin besar.
Sebagai tambahan, daerah Indochina mencangkup Negara Kamboja, Laos, serta Vietnam, yang semuanya merupakan Negara-negara dari Asia Tenggara (ASEAN). Setelah berhasil menguasai Kota Indrapura, kerajaan Sriwijaya terus menguasai daerah-daerah (yang dahulunya merupakan) Negara Kamboja. Dengan berbagai serangan yang dilakukan oleh pihak kerajaan Sriwijaya, membuat raja Khmer Jayawarman II, yang merupakan pendiri dari kerajaan Khmer, memutuskan hubungan dengan pihak kerajaan Sriwijaya pada Abad yang sama (Abad ke-8).
Informasi sejarah diatas terdapat pada buku Paul
Michel (tahun 2006) yang berjudul “Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago
and the Malay Peninsula” (ISBN 981-4155-67-5).
Sebagai tambahan, kerajaan Khmer, atau dapat juga disebut dengan kekaisaran Khmer merupakan kerajaan yang berpusat di wilayah Neraga Kamboja (sekarang ini), kerajaan ini berdiri dalam kurun waktu antara tahun 802 sampai 1432 masehi.
Adapun perkembangan kerajaan Sriwijaya di tanah Jawa pada waktu yag sama, kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai kerajaan Holling dan kerajaan Tarumanegara, sehingga kedua kerajaan tersebut berada di bawah pengaruh kerajaan Sriwijaya sepenuhnya. Hal ini terjadi di akhir Abad yang ke-8
B. Kerajaan Kutai
a. Sumber Sejarah
Ditemukan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (Yupa) sebanyak
7 buah berhuruh Palawa dan berbahasa Sansekerta, di Kutai
Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan :
a. Sumber Sejarah
Ditemukan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (Yupa) sebanyak
7 buah berhuruh Palawa dan berbahasa Sansekerta, di Kutai
Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan :
- Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri abad ke -4 M terletak di Kalimantan Timur, tepatnya dihulu sungai Mahakam.
- Kerajaan Kutai diperintah raja Kudunga (raja pertama), yang digantikan putranya bernama Asmawarman, pada masa ini Kutai telah memperluas wilayah wilayah dengan bukti melakukan upacara Asmaweda (upacara pelepasan kuda dengan tujuan menentukan luas wilayah kerajaan ). Selanjutnya digantikan Mulawarman (sebagai raja terbesar dan mulia) hal itu duwujudkan dalam pemberian hadiah 2000 ekor sapi kepada Brahmana di tempat suci Waprakeswara ( lapangan yang luas tempat pemujaan).
- Agama yang dianut kerajaan adalah Hindu- Syiwa
b. Peninggalan budaya
berupa prasasti Yupa
C. Kerajaan Majapahit
A. Sumber Sejarah
Prasasti Butak, Kidung Harsawijaya, Kidung Panji Wijaya Krama, Kitab Pararato, Kitab Negara Kertagama. Dari sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi kerajaan Majapahit diperkirakan terdapat di Trowulan Mojokerto JawaTimur. Raja-raja yang memerintah, Raden Wijaya sebagai pendiri, Jayanegara, Tribuana Tungga Dewi, Hayam Wuruk (mencapai Puncak Kejayaan), Kusuma Wardani/Wikrama
Wardana, Suhita ( terjadi perang Paregreg dengan Bre Wirabumi) sehingga majapahit mengalami kemunduran, Kertawijaya, Rajasawardhana, Purwawisesa dansinghawikramawardhana. Keruntuhan Majapahit ditandai dengan candrasangkala Sirno Ilang Kertaning Bumi. (1400 C)
A. Sumber Sejarah
Prasasti Butak, Kidung Harsawijaya, Kidung Panji Wijaya Krama, Kitab Pararato, Kitab Negara Kertagama. Dari sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi kerajaan Majapahit diperkirakan terdapat di Trowulan Mojokerto JawaTimur. Raja-raja yang memerintah, Raden Wijaya sebagai pendiri, Jayanegara, Tribuana Tungga Dewi, Hayam Wuruk (mencapai Puncak Kejayaan), Kusuma Wardani/Wikrama
Wardana, Suhita ( terjadi perang Paregreg dengan Bre Wirabumi) sehingga majapahit mengalami kemunduran, Kertawijaya, Rajasawardhana, Purwawisesa dansinghawikramawardhana. Keruntuhan Majapahit ditandai dengan candrasangkala Sirno Ilang Kertaning Bumi. (1400 C)
B. Kehidupan Budaya
dan sastra berkembang pesat, peninggalan berupa bangunan, seperti candi
Panataran, Sawentar, Sumberjati (Blitar), candi
Tegawangi dan Surawana (Pare, Kediri),
candi Tikus (Trowulan), Candi Brahu
(Mojokerto), Seni sastra : Kitab Negara
Kertagama, Sutasoma, Arjuna wjiya, Kunjarakarna, arthayajna, kitab
Pararaton, Sundayana, Sorandaka, Ranggalawe, Paniwijayakrama, Usana Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar